Hal yang paling mendasar yang membedakan perjalanan umroh dengan
perjalanan wisata lain adalah NIAT. Niat-lah yang menentukan sukses atau
tidaknya perjalanan ini, sama seperti faktor suksesnya ibadah-ibadah lain.
Perjalanan wisata kita akan dikatakan sukses bila semua teknis
perjalananya lancar dan kita pulang dengan senyuman. Pesawat on-time, hotelnya
nyaman, cuaca bersahabat, dll.
Lain halnya dengan umroh. Ketika seseorang mempersiapkan diri
untuk menuju ke Baitullah, dia sedang mempersiapkan diri untuk menyerahkan diri
kepada Rabbnya, berusaha mentaati semua perintah-Nya walau harus melewati
gunung, menyebrangi lautan. Dan ketika dia sudah mengikhlaskan segala daya
upayanya untuk menggapai ridha Ilahi, apapun yang terjadi padanya merupakan
kebaikan yang Allah curahkan baginya. Sebagaimana sabda Rasululllah SAW, “Sungguh
aneh perkara seorang muslim, semua yang menimpanya adalah kebaikan, jika ia
tertimpa kenikmatan dia bersyukur, maka hal itu adalah baik baginya. Jika ia
tertimpa kesulitan dia bersabar, maka hal itu baik baginya.”. Ketika seseorang
memahami hadits ini maka ia akan memiliki mental baja terhadap apapun yang akan
terjadi sepanjang perjalanan.
Ketika seorang
jamaah umroh sudah menginternalisasikan arti dari niat, maka semua hal yang
biasanya dianggap penting dalam sebuah perjalanan wisata menjadi tidak ada
artinya. Hotel yang mewah, layanan penerbangan yang bintang lima, makanan yang
standar hotel, bus yang VIP, semua itu sebenarnya tidak ada artinya. Hal
utama adalah hal-hal yang berhubungan dengan diterima atau tidaknya ibadah
seseorang.
Berarti, yang harus menjadi fokus utama adalah bagaimana ibadah
di Tanah Suci, bukan apa maskapai penerbangannya, kelas hotelnya, kelezatan
makanan yang disantap sehari-hari, semua itu tidak mempengaruhi penilaian Allah
terhadap ibadah kita. Jamaah yang tinggal di hotel sederhana, yang jauh dari Masjidil
Haram akan mendapatkan ganjaran yang sama, atau bahkan lebih, dibanding orang
yang tinggal di kamar suite yang punya pemandangan langsung ke ka’bah di
samping Masjidil Haram. Orang yang berangkat naik pesawat Garuda first class
tidak lebih baik dari orang yang naik pesawat India dan transit di banyak
tempat.
Ketika kita fokus kepada ibadah, dan para jamaah sangat memahami
hal itu, kita bisa menghemat sampai 40% biaya perjalanan umroh. Paket umroh murah
yang biasa ditawarkan biro-biro haji dan umroh berkisar antara Rp.16jt - Rp.18jt,
sedangkan paket umroh yang kami tawarkan di bawah Rp.14 juta !! Ya, Rp.14 juta sudah termasuk tiket PP, hotel, bus,
wisata haramain, guide, air zamzam, dan segudang pahala, insyaAllah..
Begitu besar dampak dari niat calon tamu Allah, bukan hanya di
hadapan-Nya di akhirat kelak, tapi juga di dunia ini. Jadi ketika kita berazzam
untuk memenuhi panggilan Allah, renungkan lagi niat kita berangkat ke sana, dan
pikirkan hal-hal yang diperlukan ntuk mewujudkan niat tsb. Apakah memang penting
untuk tinggal di hotel bintang lima dan naik pesawat mewah? Atau kita ke sana
dengan penuh rasa khusyuk dan tawadhu meninggalkan kemewahan di tanah air?
Renungkan, dan tancapkan kembali niat kita. Karena ketika kita
berangkat dengan semangat berjuang --bukan senang-senang--, maka menjadi tamu
Allah akan jauh lebih murah, mudah dan tidak sesulit yang kita bayangkan.